Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Penggunaan Tanda Baca Koma (,), Tanda Pisah (-), Tanda Elips (...), dan Dialog Tag [Materi 6 Kelas Menulis Penadiksi]

Sumber gambar : https://pixabay.com/illustrations/owl-penguin-alphabet-to-learn-8419617/

PEMAKAIAN TANDA BACA KOMA (,)

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:

- Ani membeli buku, pulpen, dan penggaris.

2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:

- Ratih ingin membeli sepeda, tetapi uangnya belum cukup
- Rudi membaca novel, sedangkan ayah membaca koran.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:

- Kalau diundang, saya akan datang.
- Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
- Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Catatan:

Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Misalnya:

Saya akan datang kalau diundang.
Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:

-Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:

- O, begitu?
- Wah, kamu sangat hebat!
- Siapa namamu, Dik?
- Dia baik sekali, Bu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:

- Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
- "Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah makhluk sosial."

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:

- "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
- "Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.

Penadiksi Campaign
Penadiksi Ads

7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:

- Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
- Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
- Jakarta, 10 Mei 1960

8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:

- Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:

- Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:

- B. Ratulangi, S.E.
- Ny. Khadijah, M.A.
- Bambang Irawan, M.Hum.

Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).

11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:

- 12,5 m
- Rp500,50

12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:

- Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
- Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:

- Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:

- Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Baca Juga :

TANDA PISAH (–)

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:

• Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Misalnya:

• Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Misalnya:

• Tahun 2010—2013
• Tanggal 5—10 April 2013
• Jakarta—Bandung

Baca Juga :

TANDA ELIPS ( … )

1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:

• Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
• Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ....

2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:

• "Jadi, kesimpulannya  ... oh, sudah saatnya istirahat."
Catatan:

(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).

DIALOG TAG

Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog yang menginformasikan identitas pengucap dialog. Umumnya dialog tag ditandai dengan kata "ujar", "ucap", "kata". Untuk mengenal dialog tag lebih jauh, ada beberapa pengelompokan dialog tag : 

1. Netral
-Ujar, -Salam, -Celetuk, -Ucap, -Desak, -Kata, -Pamit, -Pesan, -Cetus, -Tutur, -Papar, -Ungkap -Tanya, -Tegur, -Sapa, -Ajak, -Panggil, -Pungkas, -Tegas -Ajak -Pinta, -Tunjuk -Beber -Cakap -Lontar -Akunya

2. Netral sebagai respon
-Sahut, -Lanjut, -Jawab, -Tawar, -Tolak, -Sambut, -Sanggah, -Imbuh, -Terang, -Balas, -Tangkas, -Tambah, -Sambung, -Jelas, -Sela,   
-Sosor, -Tukas, -Potong, -Kilah, -Usul, -Putus -Protes -Urai -Saran -Timpal, -Kekeh -Kelit -Deham

3. Ada Emosi
-Sindir, -Hina, -Gerutu, -Sungut, -Rengek, -Tekad, -Resah, -Cemooh, -Ejek, -Kelakar, -Canda, -Cela, -Ledek, -Gerundel, -Puji, -Keluh -Adu, -Perintah, -Cibir, -Tuntut, -Decit, -Cicit,

4. Dialog tag lain
-Gumam, -Bisik, -Rintih, -Batin, -Rajuk, -Jerit, -Geram, -Usir, -Bentak,

Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan ni teman-teman :
• Jika dialog tag *berada di awal–sebelum kalimat dialog–maka akhiri dialog tag dengan koma (,) dan akhiri kalimat dialog menggunakan tanda titik, tanda tanya (tergantung jenis kalimatnya).*
Contoh:

1. Aku berkata, "I love you."
2. Dia bertanya, "Sudah makan?"

Aku berkata merupakan dialog tag
"I love you." merupakan dialog inti atau kalimat dialog

• Ketika dialog tag *berada di akhir maka kalimat dialog diakhiri oleh tanda koma (,) tanda tanya (?) tanda seru (!) (sesuai jenis kalimat).*

• Huruf pertama dialog tag adalah huruf kecil, sedangkan huruf kapital digunakan setelah kalimat inti yang bukan dialog tag.

Contoh:

"Untuk apa uang yang aku berikan kemarin?" tanya Ria.

Perhatikan contoh lainnya 

"Siapa kau berani-beraninya menyuruhku berlutut?" Rika berkacak pinggang menatap manik mata milik pria angkuh itu.

Contoh di atas tidak termasuk dialog tag. Perlu diingat jika kalimat setelah dialog bukan dialog tag maka harus diawali dengan huruf besar.

• Dua dialog yang sebenarnya masih dalam satu kalimat tetapi terpisah oleh dialog tag penulisannya seperti di contoh berikut:

1. "Kau!" geram Rika, "siapa yang menyuruhmu ke sini?"
2. "Tidak!" teriak Nora, "aku tidak mencintaimu."

Dialog inti pertama diakhiri dengan tanda koma dan dialog inti kedua diawali dengan huruf kecil dikarenakan kedua dialog tersebut sebenarnya masih satu kalimat.

Pertanyaan :
Kata "Naila'pun" tapi ada juga yang "Naila-pun", jadi disini kata "pun" harusnya menggunakan tanda hubung/pisah, atau tanda petik satu di atas?

Jawaban :
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:
• Apa pun
• malam pun

Catatan:
Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai.
Misalnya:

• Meskipun
• Walaupun
• Adapun

Penulis : Rizka Awaliah
Profesi : Penulis dan Mentor Kelas Menulis Penadiksi.

Diberdayakan oleh Blogger.
close
Afiliasi