Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Imbuhan dalam Penulisan [Materi 3 Kelas Menulis Penadiksi]

Kemarin Minpena sudah membahas mengenai kata dasar, tak lengkap rasanya jika belum membicarakan imbuhan. Apalagi sejak kemarin sudah banyak pertanyaan yang dilontarkan. Lantas, apa sebenarnya imbuhan itu?

Definisi imbuhan atau afiks menurut Chaer (1998), yaitu suatu bentuk yang bisa mengubah jenis, fungsi, serta makna sebuah kata dasar atau bentuk dasarnya. Sedangkan menurut Putrayasa (2008), afiksasi merupakan suatu proses penambahan imbuhan pada kata sehingga mengakibatkan perubahan bentuk, kategori, dan maknanya.

Imbuhan dibedakan berdasarkan letaknya, yaitu :
1. Awalan (prefiks)
2. Sisipan (infiks)
3. Akhiran (prefiks)
4. Gabungan/awalan+akhiran (konfiks)

1. Awalan (prefiks)

• Prefiks Ter- memiliki beberapa makna, diantaranya :
> bermakna paling. Contoh : tercantik = paling cantik
> bermakna sudah di- atau dapat di-. Contoh : tertutup = sudah ditutup, terlihat = dapat dilihat.

> bermakna tiba-tiba. Contoh : teringat : tiba-tiba ingat
> bermakna hasil dari tindakan. Contoh : tercemar

Baca Juga : Membangun Mental Penulis [Materi 1 Kelas Menulis Penadiksi]

• Prefiks ber- memiliki makna sebagai berikut:
> bermakna mempunyai, contoh: beratap,
> bermakna menggunakan, contoh: bersepeda, bersepatu.
> bermakna mengeluarkan, contoh: bertelur.
> bermakna menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia.
> bermakna menyatakan jumlah, contoh: berdua.

• Prefiks me- memiliki beberapa makna diantaranya :
> bermakna melakukan perbuatan, tindakan, Contoh: mengambil.
> bermakna melakukan perbuatan dengan alat, Contoh: menyabit.
> bermakna menjadi atau dalam keadaan, contoh: menurun.
> bermakna membuat kesan, contoh: mengalah, membisu.
> bermakna menuju ke; contoh: mendarat, menepi.

• Prefiks pe- dapat berubah menjadi pel-, per-, atau peny- sesuai dengan kata dasarnya. prefiks pe- memiliki beberapa makna, diantaranya :
> bermakna profesi. Contoh : penulis
> bermakna pelaku suatu tindakan. Contoh : pembeli
> bermakna sifat . Contoh : penyayang
> bermakna alat . Contoh : Penggaris

• Prefiks Se- memiliki makna sebagai berikut
> bermakna hitungan. Contoh : seribu, seekor
> bermakna seluruh. Contoh : sekampung
> bermakna setara. Contoh : setinggi
> bermakna menyatakan waktu. Contoh : sesudah

• Prefiks ke- bermakna tingkatan. Contoh : kedua.

• Prefiks ber- memiliki makna sebagai berikut :
> bermakna menjadi, contoh : berpisah.
> bermakna memiiki, contoh : berteman.
> bermakna dalam keadaan atau kondisi, contoh : berduka, berbahagia, bersedih.
> bermakna jumlah, contoh : berdua, bertiga, berempat.
> bermakana mengeluarkan, contoh : beraroma, berbau.

Baca Juga : Bahasa, Ejaan, Huruf dan Kata Baku [Materi 2 Kelas Menulis Penadiksi]


2. Sisipan (infiks)

• Infiks -el- memiliki makna sebagai berikut :
> membentuk kata kerja, contoh : melaju.
> membentuk kata benda, contoh : telunjuk.

• Infiks -er memiliki makna sebagai pembentuk kata benda, contoh : seruling.

• Infiks -em- memiliki makna sebagai pembentuk kata sifat, contoh : gemetar. 

• Infiks -in- memiliki makna sebagai pembentuk kata kerja, contoh : kinerja, sinmabung.

3. Akhiran (sufiks)

• Sufiks -i bermakna sebagai kata kerja, contoh : awali, akhiri, jauhi.

• Sufiks -kan memiliki makna sebagai berikut :
> bermakna menjadi, contoh : tuntaskan
> bermakna melakukan, contoh : lemparkan, ambilkan.

• Sufiks -nya memiliki makna sebagai berikut :
> bermakna sesuatu yang telah terjadi, contoh : tidurnya.
> bermakna kepemilikan, contoh : bukunya.
> bermakna keadaan yang sedang dialami, contohnya : tenangnya.
> bermakna pernyataan, contoh : selamanya.
> bermakna penunjuk, contoh : warnanya.
> bermakna tingkatan, contoh : sekaya-kayanya.

4. Gabungan/awalan dan akhiran (konfiks)

• Konfiks ke-an­ memiliki makna sebagai berikut:
> bermakna menyatakan keadaaan, contoh; kedinginan.
> bermakna menyatakan intensitas (terlalu, terlampau), contoh: kebesaran.
> bermakna menyatakan agak, menyerupai, contoh: kebarat-baratan.

• Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:
> bermakna menyatakan tempat. Contoh: perhentian.
> bermakna menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.
> bermakna menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pertahanan.
> bermakna menyatakan perihal. Contoh: peristilahan.
> bermakna menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh: peralatan.

• Konfiks se-nya
> Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata keterangan. Contoh: se-nya + putih -> seputih-putihnya ; se-nya + pintar -> sepintar-pintarnya

> Konfiks se-nya menyatakan superlatif atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai. Contoh: seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar mungkin.

Ragam Pertanyaan :

1. Biasanyaa saat penulisan imbuhan sering banget ada yang salah, contohnya 'Terpercaya' padahal imbuhan yang benar itu 'Tepecaya'. Jadi, gimana sih penulisan yang benar dalam setiap suku kata untuk di tambahkan dalam sebuah imbuhan?

2. Masih kurang paham di penjelasan imbuhan sisipan (infiks) el.

Jawaban :

1. Kata 'Terpercaya' atau 'Tepercaya' merupakan gabungan dari imbuhan ter+percaya. 

Memang ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam imbuhan, seperti kaidah pada imbuhan me-/men-/meny-/meng- yaitu 

✓ Imbuhan me- apabila ditambahkan pada kata dasar berhuruf awal vokal, k, h, g, kh berubah menjadi meng- Contoh:
Contoh :
me- + ambil = mengambil,
me- + khawatirkan = mengkhawatirkan,

✓ Jika imbuhan me- ditambahkan pada kata dasar dengan huruf awal l, m, n, ng, ny, r, y, atau w, bentuknya berubah menjadi me-
Contoh :
me- + lamar = melamar,
me- + makan = memakan,

✓ Jika kata dasar yang berhuruf awal c, d, j, sy atau t bentuknya berubah menjadi men-
Contoh :
me- + syukuri = mensyukuri
me- + tanam = menanam.

✓ Jika me- ditambahkan pada kata dasar berhuruf awal b, p, atau f, bentuknya berubah menjadi mem-
Contoh :
meN- + babat = membabat,

✓ Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal s bentuknya berubah menjadi meny- .
Contoh :
me- + satu = menyatu,

✓ Jika me- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.

me- + bom = mengebom,
me- + cek = mengecek,

✓ Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.

me- + produksi = memproduksi

✓ Jika kata kerja berkata dasar tunggal di ulang, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.

tulis = menulis-nulis; tulis-menulis.

Tapi yang paling terkenal dan mudah adalah aturan KTSP. Aturan ini biasanya dipakai oleh pelajar yang akan mengikuti tes masuk perguruan tinggi sebagai bekal rumus bahasa Indonesia.

Aturannya seperti ini.
Ketika imbuhan me- bertemu dengan kata yang berawalan huruf KTSP, maka :
Me- + K = meNG-
Me- + T = meN-
Me- + S = meny-
Me- + P = meM-

2. Infiks -el- jika dijabarkan seperti ini :
Melaju = awal kata maju + infiks -el- ditengah kata => m el aju

Tambahan :

Untuk terpercaya atau tepercaya, banyak orang yang berpendapat kalau budaya yang sejak dulu digunakan adalah kata 'terpercaya'.

Jika suku awal mengandung gugus "-er-", maka huruf "r" pada ter- berubah menjadi te-

ter+cermin = tecermin

ter+percaya = tepercaya

ter+percik = tepercik

ter+pergok = tepergok

ter+bersit = tebersit

ter+cerna = tecerna

Diberdayakan oleh Blogger.
close