Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Puisi] Untuk Negeriku - Didik S.

Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/indonesia-bendera-negara-6542123/

Terjajah di Negeri Sendiri

Indonesia maju hanyalah selogan.

Damai negeriku adalah omong-kosong kebohongan.

Hanya orang dungu masih percaya kesetiaan.

Dengan propaganda tipu daya iming-iming masa  keemasan.

 

Pembangunan hanya mercusuar proyek imitasi.

Dari utang ugal-ugalan luar negeri.

Siasat bancakan memperkaya diri, kroni dan oligarki.

Mungkinkah negeri ini masih tetap bertahan berdiri.


Kehidupan rakyat makin sulit menjerit miris sekali.

Harga membumbung tinggi, pajak mencekik leher para pribumi.

Pribumi sulit bekerja tetapi tenaga asing merajalela menguasai setiap lini.

Bagai hidup terjajah di negeri sendiri.


Palembang, 25 Februari 2024

Tuan Badut Demokrasi

Kini tuan datang kembali.

Di hajatan rakyat pesta demokrasi.

Sejak tuan menang meraih kursi.

Setelah lima tahun hilang ditelan bumi.


Kini tuan meniupkan angin surga.

Menjajakan janji gula-gula.

Menebarkan jutaan harapan.

Siap membela, memperjuangkan bak pahlawan.


Sayang, terlalu sering kami di bohongi.

Oleh tuan-tuan badut demokrasi.

Menebar pesona berkepribadian kedondong.

Hanya penjual pepesan kosong.


Tuan hanya memanfaatkan keluguan kami.

Setelah berhasil meraih jabatan tinggi.

Tidak pernah memperjuangkan nasib kami.

Tuan lupa cara berbalas budi.


Sumatera Selatan, 6 Februari 2024.

Negeri Salah Urus

Negeri nusantara adalah hamparan surga nyata.

Tanah subur makmur penuh tambang kaya raya.

Namun sayang penguasa salah kelola.

Sudah dikuasai asing dan pribumi menonton hidup sengsara.


Mestinya negeri ini mutlak milk rakyat.

Bukan milik penguasa dan komplotan konglomerat.

Rakyat berhak merdeka sejahtera dan berdaulat.

Kekuasaan hanyalah mandat bukan wasiat yang di rampok dengan siasat.


Negeriku sudah salah urus.

Di cengkeram oligarki dan gerombolan para tikus.

Pembangunan hanya proyek semu tipu daya belaka.

Siasat untuk merampok pundi-pundi kas negara.


Utang negara makin melambung tak terbendung.

Besarnya melebihi barisan kumpulan gunung.

Gawat nian,negeri sudah tergadai untuk agunan.

Hingga pertiwi menangis, mungkinkah negri ini akan tetap berdiri bertahan.


Palembang, 25 Februari 2024

Baca Juga Puisi Lainnya :

Diberdayakan oleh Blogger.
close