Baca Juga: Agar Hidup Lebih Produktif (Pentingnya Manajemen dan Filsafat Manajemen)
Menjadi Gurunya Manusia
Pendidikan merupakan jembatan bagi setiap insan untuk mendapatkan haknya dan memenuhi kewajibannya, semua berkaitan dengan ilmu. Guru memiliki peran penting untuk keberlangsungan Pendidikan. Dalam prosesnya guru terjun secara langsung dan formal dalam membagikan ilmu di tempat yang kita sebut dengan sekolah. Sekolah atau kelas merupakan wahana untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya melalui proses belajar.
Belajar bukan hanya di lakukan oleh siswa atau murid, melainkan juga oleh guru yang merupakan pendidik di kelas. Dalam buku gurunya manusia ini munif chatib menyampaikan bahwa seorang guru tidak boleh berhenti belajar. Hal ini karena proses belajar merupakan kunci penting untuk 3 hal penting yang harus dikuasai guru, yaitu paradigma, cara, dan komitmen.
Paradigma berkaitan dengan pengetahuan atau cara berpikir guru mengenai konsep ‘belajar’. Paradigma akan membentuk "cara" yaitu apa saja yang digunakan atau dilakukan guru dalam proses belajar, "cara" ini berkaitan dengan katerampilan guru tentang bagaimana dia mengajar. Selanjutnya, adalah komitmen, seorang guru yang berkomitmen akan mengikat aspek paradigma dan cara dengan baik dan konsisten, komitmen ini akan tercermin dari sikap atau prilaku guru. pada akhirnya 3 aspek ini perlu diselaraskan. Terdapat beberapa hal yang perlu ditanamkan dari seorang gurunya manusia,
Menanamkan pemikiran bahwa setiap anak adalah juara
Guru mengajar dengan hati
Siswa adalah manusia, makhluk yang memiliki keunikan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Guru akan membentuk anak manusia yang setiap hari berkembang, maka butuh penyesuaian dan proses yang tidak sebentar dalam belajar mengajar. Guru harus dapat melihat siswa dari sudut pandang terbaiknya, setiap proses belajar tidak dapat dipaksakan.
Guru perlu memahami kemampuan dalam arti luas.
Kemampuan menurut Benjamin S. Bloom terbagi atas 3, yaitu
a. Kemampuan kognitif yang menghasilkan keterampilan berpikir.
b. Kemampuan psikomotor yang menghasilkan kemampuan berkarya.
c. Kemampuan afektif yang menghasilkan kemampuan bersikap.
Baca Juga: Pendidikan Anak Berbakat, Sudahkan Sesuai yang Diharapkan? Mari Renungkan
Terus menjelajah kemampuan siswa
Gurunya manusia harus menjadi katalisator, yaitu pemantik kemampuan siswa. Guru harus terus berusaha menggali potensi siswa. Kegiatan ini dikenal dengan istilah discovery ability yaitu Upaya yang dilakukan untuk menelusuri kemampuan siswa. Tempatkan pondasi atau pemikiran siswa pada kelebihan positif yang dia miliki sehingga siswa percaya pada bahwa dia bisa dan mampu melakukan sesuatu.
Mengajar dengan cara yang
mengenangkan
Gurunya manusia adalah fasilitator
Baca Juga: Hakikat Manusia-Rizka Awaliah
_____________________