Negeri yang Merah Putih: Kisah Cinta dan Perjuangan
Di negeri yang merah putih berkibar,
Kisah cinta dan perjuangan bermula.
Bumi tercinta, tanah pusaka abadi,
Dalam dada rakyat, semangat membara tiada henti.
Mengalir sungai-sungai legenda,
Memeluk gunung-gunung gagah perkasa.
Di sini bersemi kebahagiaan dan derita,
Namun jiwa patriot tetap tak tergoyahkan.
Dalam puisi, kita lukiskan kisah gemilang,
Negeri yang merah putih, cinta terpendam.
Tiada kata yang mampu ungkapkan rasa,
Hanya doa untukmu, negeriku tercinta.
Pulau Seribu Warna: Keindahan Negeri di Mata Puisi
Di Pulau Seribu Warna, langit terbentang,
Di sana, mentari melukis senja indah.
Ombak berbisik rahasia zaman berlalu,
Sungai mengalir, merdu dalam pelukan.
Rimba yang hijau, menyapa dalam bisikan,
Bunga bersemi, memeluk angin lembut.
Gunung menjulang, megah menghadap langit,
Negeri dalam puisi, indah tak terperi.
Di sini, kita merasakan keajaiban alam,
Pulau Seribu Warna, pesona tiada tara.
Dalam irama puisi, kita terbangun,
Keindahan negeri, abadi dalam kata.
Jejak Langkah Bangsa: Sejarah dalam Syair
Di bumi raya, jejak langkah bangsa terukir,
Sejarah dalam syair, membara dalam kalbu.
Dari perjuangan para pahlawan, berderai air mata,
Menyulam harapan, membangun cita-cita.
Merah putih berkibar, lambang kebesaran,
Dipuja dan dihormati, oleh generasi penerus.
Tiada kata yang terlupakan, dalam riwayat zaman,
Jejak langkah bangsa, terpatri dalam sanubari.
Dari sabang hingga merauke, bumi dipijak bersama,
Melangkah maju, menghadapi cobaan dan rintangan.
Sejarah dalam syair, menuntun langkah ke depan,
Jejak langkah bangsa, abadi dalam kenangan.
Tasikmalaya, 26 Februari 2024