Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Mencari Kebahagiaan dengan Ridho Allah

mencari kebahagiaan dengan ridho allah

Semua Manusia pasti ingin memperoleh kebahagiaan hidup, tanpa terkecuali, karena tidak ada manusia yang tidak ingin hidupnya bahagia. Akan tetapi, pandangan atau cara memaknai kebahagiaan itu sendiri akan berbeda beda.

Kita lihat fenomena dizaman yang semakin canggih ini, tak sedikit orang yang mencari kebahagiaan melalui sosial media. Setelah penat seharian melakukan aktivitas di dunia nyata, setiap orang seringkali meluangkan waktu nya untuk berselancar di sosial media / dunia maya. Entah hanya sekedar scroll sosmed, update status atau hal lainnya.

Dilansir dari beritasatu.com Media sosial (medsos) secara signifikan mampu meningkatkan kebahagiaan masyarakat penggunanya, kata Psikolog Klinis dari Universitas Bina Nusantara, Pingkan CB Rumondor.

“Penggunaan medsos diyakini mampu meningkatkan tingkat kebahagiaan masyarakat penggunanya. Karena siapa yang kita ikuti di media sosial bisa berdampak bagi kebahagiaan diri kita,” ujar Pingkan, yang juga awardee LPDP Program Doktor di Universitas Indonesia (UI), dalam siaran persnya, di Yogyakarta, Sabtu (10/6), saat menyikapi peringatan Hari Media Sosial Nasional.

Disisi lain, ada juga yang mengatakan bahwa kebahagiaan itu akan diperoleh ketika memiliki banyak uang, mendapatkan jabatan yang tinggi serta mempunyai popularitas. 

Namun, apakah itu semua akan menghantarkan kita pada kebahagiaan yang sebenarnya?mampukah kebahagiaan itu akan bertahan selamanya? Ketika apa yang dimiliki itu hilang apakah kebahagiaan akan tetap ada? Setelah kita kembali menghadapi kehidupan yang nyata dengan bermacam2 masalah yang ada, apakah kebahagiaan yang di dapatkan di media sosial itu akan mengikuti kita? 

Tentu jawaban nya tidak. Kebahagiaan yang kita dapatkan di sosial media nyatanya tak mampu dibawa ke dalam dunia nyata. Kebahagiaan memiliki harta, jabatan, popularitas hanyalah Kebahagiaan yang semu, tak membawa kita kepada kebahagiaan hakiki.

Mengapa? Karena semua itu hanya tentang persoalan dunia. Semakin banyak harta yang dimiliki akan semakin besar pula rasa khawatir serta rasa tidak tenang karena takut kehilangan itu semua, begitupun dengan jabatan maupun popularitas. Lantas seperti apa kebahagiaan hakiki itu?

Di dalam Islam, sebagai seorang muslim, kebahagiaan akan hadir jika kita selalu dalam ridho Allah SWT. Melaksanakan perintah Nya dan menjauhi semua larangan Nya adalah jalan untuk meraihnya. Islam adalah agama yang sempurna, Islam memberikan pandangan tentang makna kehidupan yang sebenarnya.

Allah telah memberikan kehidupan ini sebagai anugerah bagi kita untuk terus melaksanakan apa yang menjadi perintahnya dan larangannya. Jadi, untuk mencapai kebahagiaan yang sebenarnya adalah dengan keimanan yang berkualitas, siapa saja yang didalam dirinya memiliki iman-islam dan senantiasa dekat dengan Allah, maka ia akan memperoleh kebahagiaan itu.  

Rasa tenang akan di dapatkan oleh orang orang yang beriman. Kita tidak akan was was atau khawatir akan hidup yang kita jalani, tidak akan takut kehilangan kenikmatan dunia serta tidak akan merasa hampa dalam kehidupan karena senantiasa kita mengingat Allah yang maha pencipta.

Setiap manusia yang memiliki iman didalam dirinya, akan senantiasa menerima kehidupan ini dengan penuh rasa syukur dan ikhlas yang dimana bahwasannya hal itu akan mendatangkan kebaikan untuknya.

“Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Dan mereka akan senantiasa mengukur segala sesuatu yang menjadi tindakannya sesuai syariatNya (aturan Allah). Dan karena itulah kebahagiaan sebenarnya akan diraihnya dengan menggapai ridho Allah SWT.

فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَيَشْقَى وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 123-124)

Wallahu a'lam bishawab
_________________________
Oleh : Santika Dewi Rahayu
Diberdayakan oleh Blogger.