Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Inkisyariyah (Jeniseri) Pasukan Legendaris Kesultanan Utsmaniyah

Sumber Foto : Google Image

   Inkisyariyah atau Jeniseri adalah pasukan elite kesultanan Utsmaniyah, yang dibentuk pada masa sultan Murad I akhir abad ke-14. Pembentukan pasukan ini pada awalnya, berfokus untuk anak - anak yatim korban peperangan. Dimana, sultan Murad I merasa harus menolong mereka dan mencukupi kebutuhannya. Adapun anak - anak korban peperangan tersebut berasal dari wilayah - wilayah yang berhasil kesultanan Utsmaniyah bebaskan. Beredar di negeri - negeri barat, bahwasanya Inkisyariyah (Jeniseri) ini berasal dari anak - anak laki - laki yang dirampas kesultanan dari wilayah yang kesultanan taklukkan. Padahal, pada kenyataannya itu tidak benar, dan itu hanyalah upaya mereka untuk mencemari nama baik sultan Murad I.

   Dalam perekrutan pasukan Inkisyariyah (Jeniseri). Kesultanan Utsmaniyah mengedepankan kepedulian terhadap anak - anak korban peperangan yang terlantar. Kesultanan Utsmaniyah mendidik mereka dengan sangat disiplin sehingga terbentuklah pasukan perang yang sangat tangguh. Kesultanan pun menjamin segala kebutuhan dan masa depan mereka. Adapun dalam hal agama, kesultanan tidak memaksa mereka untuk memeluk agama islam. Mereka tetap diberi kebebasan untuk memeluk agamanya masing - masing. Karena sebagaimana yang kita ketahui, anak - anak tersebut berasal dari wilayah yang kesultanan Utsmani bebaskan dan rata - rata dari wilayah itu bukan wilayah islam. Meskipun tidak ada pemaksaan dalam hal menganut agama. Namun pada kenyataannya, hampir seluruh pasukan yang dididik tersebut mendapat hidayah dan masuk kedalam agama islam. Karena merasakan keadilan agama islam yang agung ini.

   Pasukan Inkisyariyah (Jeniseri) dipimpin seorang jenderal yang disebut Aga. Setiap jenderal atau Aga memimpin beberapa brigade dan masing - masing brigade terdiri dari beberapa batalion yang dipimpin oleh seorang kolonel atau Corbaci.

   Karena ketangguhan pasukan Inkisyariyah (Jeniseri), kemenangan demi kemenangan mereka torehkan. Pada masa sultan Muhammad II (Al - Fatih), tepatnya pada misi penaklukkan Konstantinopel 1453 M. Sultan Muhammad II (Al - Fatih) membawa sekitar 10.000 - 12.000 pasukan Inkisyariyah (Jeniseri). Beliau sering mengimami pasukan ini ketika shalat berjamaah. Tak lupa, Sultan Muhammad II pun mengingatkan mereka akan nubuat Nabi Saw. tentang sebaik - baik pasukan. Yakni, pasukan yang berhasil membebaskan Konstantinopel. Selain itu, sultan Muhammad II juga menempatkan para alim ulama disetiap barak pasukannya. Hal ini dilakukan agar setiap pasukan terjaga akan niat dan ibadahnya kepada Allah Swt.

   Akhirnya, Konstantinopel berhasil dibebaskan. Dengan sekitar 80.000 pasukan, Sultan Muhammad II (Al - Fatih) berhasil menaklukkan wilayah yang ia impikan. Peristiwa itu menjadi keberhasilan baginya dan juga bagi pasukan Inkisyariyah (Jeniseri), yang kembali menorehkan kemenangan untuk kesultanan Utsmaniyah.

   Masa berganti masa, Inkisyariyah (Jeniseri) yang gemilang mulai haus akan kekuasaan. Mereka menjadi kekuatan tersendiri dalam perpolitikan kesultanan Utsmaniyah. Pada abad ke - 17, Inkisyariyah (Jeniseri) banyak terlibat dalam kudeta untuk menggulingkan sultan yang berkuasa pada saat itu. Disisi lain, dalam tubuh Inkisyariyah (Jeniseri) sendiri terjadi banyak korupsi. Sehingga hari demi hari, kemampuan pasukan elite yang gemilang itu mulai rapuh. 

   Mereka melanggar aturannya sendiri dengan terlibat hubungan seksual dengan harem sultan, merencanakan pemberontakan dan pembunuhan terhadap sultan Selim III (1789 M - 1807 M). Pada masa sultan Mahmud II (1808 M - 1839 M) Inkisyariyah (Jeniseri) juga merencanakan kudeta. Namun, upaya mereka berhasil diketahui. Sultan Mahmud II sangat marah, sampai akhirnya pada tahun 1826 M, seluruh pasukan sultan diperintahkan untuk melawan Inkisyariyah (Jeniseri) dan membubarkan pasukan elite tersebut. Dan itu merupakan akhir yang menyedihkan bagi pasukan elite yang pernah gemilang pada masanya.


Baca Juga :

- Sultan Muhammad II (Al- Fatih) Penakluk Konstantinopel 1453 M

- Sultan Murad II Ayah Al - Fatih Penakluk Konstantinopel 1453 M

- Hubungan Baik Antara Kesultanan Utsmaniyah Dengan Kesultanan Aceh

- Romantisme Mimar Sinan, Sang Arsitek Legendaris Kesultanan Utsmani

- Sejarah Peradaban Islam Masa Daulah Safawiyah di Persia (Pesaing Kesultanan Utsmaniyah) 


Diberdayakan oleh Blogger.
close