![]() |
Puisi Karya U. Gunawan. |
PAGI ADALAH JENDELA YANG TAK 'KAN PERNAH LELAH BERHENTI MENYAPA
Setiap fajar menyingsing, ia adalah firman baru yang dibisikkan. Bukan sekadar cahaya yang merobek tirai malam, melainkan sebuah janji. Pagi adalah jendela yang tak pernah lelah menyapa, meski kita sering abai, terperangkap dalam selimut mimpi atau hiruk-pikuk rencana fana. Ia datang membawa embun yang membasuh daun, mengusap kabut yang menggantung di pelupuk mata.
Di baliknya, ada keikhlasan tak terhingga. Pagi tak pernah meminta balasan, tak menuntut pujian. Ia hanya ada, menawarkan kesempatan yang sama bagi setiap jiwa. Kesempatan untuk bernapas, untuk bersyukur, untuk memulai kembali. Dalam keheningannya yang syahdu, tersembunyi bisikan-bisikan suci, mengundang kita merenungi sejenak keberadaan, memaknai setiap detik yang dianugerahkan.
Lihatlah bagaimana ia melukis langit dengan spektrum warna yang tak terhingga, dari jingga membara hingga biru yang memudar. Itu adalah tanda kebesaran, sebuah galeri agung yang dipamerkan cuma-cuma. Dengarlah kicauan burung yang riang menyambutnya, mereka adalah paduan suara alam yang memuji keindahan ciptaan.
Kadang, kita begitu tergesa, melompati pagi tanpa jeda, seolah ia hanya persimpangan menuju siang. Padahal, di sanalah letak ketenangan, ruang untuk menyelaraskan hati dan jiwa sebelum riuhnya dunia menyergap. Pagi adalah pengingat bahwa setiap hari adalah permulaan, sebuah lembaran bersih yang siap diisi dengan amal dan makna. Ia adalah sentuhan lembut dari Sang Maha Kasih, memastikan kita tak pernah kehilangan arah, asalkan kita mau membukakan hati dan membiarkan cahayanya meresap.
Purwokerto, 29 Juli 2025
U. Gunawan.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi :