![]() |
Puisi Kopi dan Kalam Langit. |
KOPI DAN KALAM LANGIT
Dalam sunyi pagi yang bersujud,
kukecap kopi perlahan, tanpa keluh.
Pahitnya tak kutolak—
seperti hidup yang penuh hikmah di balik luka.
Setiap tegukan,
seolah menggugah dzikir yang tertidur.
Aroma robusta menyerupai ayat,
yang mengingatkan: dunia hanyalah tempat singgah.
Kopi hitam, tanpa gula,
tapi jiwaku terasa manis saat menyebut Asma-Nya.
Sebab hakikat rasa bukan pada lidah,
tapi pada hati yang mengenal cinta Ilahi.
Tuhan,
ajari aku menikmati hidup seperti secangkir kopi:
Sederhana, jujur, dan menghangatkan.
Meskipun gelap warnanya,
ia tak pernah menyembunyikan terang.
Purwokerto, 10 Juni 2025
U. Gunawan.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi:
- [Puisi] Pagi Yang Kocak - U. Gunawan
- [Akrostik Puisi] Kopi - U. Gunawan