![]() |
Cerpen Doa Kiai. |
Doa Kiai untuk Kesabaran
Penulis: Risma Nailul Muna
Pagi itu, suasana pondok masih tenang. Langit cerah dengan embusan angin sejuk yang membawa aroma dedaunan basah. Azhar, seorang santri yang baru saja menyelesaikan wirid pagi di masjid pondok, melangkah gontai menuju ndalem kiai. Ada keresahan yang bersemayam di dadanya.
Ia mengetuk pintu kayu dengan sopan. "Assalamu'alaikum, Yai."
Dari dalam terdengar suara lembut namun berwibawa, "Wa'alaikumussalam. Monggo mlebet, Azhar."
Azhar membuka pintu perlahan. Di dalam, Kiai Abdul Latif tengah duduk bersila dengan tasbih tergantung di jari tangannya. Wajahnya teduh, memancarkan kedamaian yang membuat siapa saja merasa tenteram.
"Ngapunten Yai, saya sowan karena ingin meminta petunjuk dan doa," ujar Azhar setelah mencium tangan sang kiai.
Baca Juga : [Cerpen] Semesta Diciptakan untuk Menjadi Saksi Perjuanganmu - Mushpih Kawakibil Hijaj
Kiai Abdul Latif mengangguk ramah. "Apa yang membuat hatimu resah, nak?"
Azhar menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Akhir-akhir ini ada orang yang terus memfitnah saya, Yai. Saya sudah mencoba sabar, tapi rasanya hati ini berat. Saya takut hilang kesabaran dan malah terjebak dalam dosa."
Kiai Abdul Latif tersenyum bijak. "Memang tidak mudah menghadapi kedzaliman, nak. Tapi ingat, orang yang sabar akan selalu ditinggikan derajatnya oleh Allah."
Kiai Abdul Latif melanjutkan, "Dalam menghadapi orang yang zalim, kita tidak perlu membalas dengan keburukan yang sama. Cukup serahkan semuanya kepada Allah. Ada satu doa yang bisa kau amalkan untuk memohon kekuatan dan perlindungan."
Baca Juga : [Cerpen] Menjaga Hati Sebagai Bekal Akhirat - Mushpih Kawakibil Hijaj
Kiai Abdul Latif merapatkan tangan, kemudian melafalkan dengan khidmat:
"Yaa Qowiyyu, Yaa Matiin, Ikfi Syarro Dzolimin."
Azhar mengulanginya perlahan. "Apa artinya, Yai?"
"Wahai Yang Maha Kuat, Wahai Yang Maha Kukuh, lindungilah aku dari kejahatan orang-orang zalim," jelas Kiai dengan nada lembut.
"Bacalah doa ini setiap selesai sholat, Azhar. Lakukan dengan penuh keyakinan. InsyaAllah, hatimu akan lebih kuat menghadapi ujian ini, dan Allah akan menjauhkan segala kejahatan yang menimpamu."
Azhar menunduk, menyimpan dalam hatinya pesan penuh hikmah tersebut. "Terima kasih, Yai. Doa dan nasihat ini sangat berarti bagi saya."
Baca Juga : [Cerpen] Hari yang Dijanjikan - Mushpih Kawakibil Hijaj
Kiai Abdul Latif menepuk bahu Azhar dengan penuh kasih. "Tetaplah bersabar, nak. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah lalai dari keadilan-Nya. Siapa yang menzalimi orang lain, cepat atau lambat akan menuai akibatnya."
Azhar tersenyum meski masih tersisa sedikit kepedihan di hatinya. "Saya akan mencoba lebih kuat, Yai."
Setelah berpamitan, Azhar melangkah keluar dari ndalem kiai dengan hati yang lebih ringan. Mulai hari itu, selepas setiap sholat, ia tak pernah lupa melafalkan doa yang diberikan oleh Kiai Abdul Latif.
Dan benar saja, perlahan beban di hatinya terangkat. Bukan karena orang yang menzaliminya berhenti, tetapi karena Allah telah menguatkan hatinya dan memberikan kesabaran yang tak pernah ia sangka sebelumnya.
eBook Cerita Pendek Motivasi Gratis / Free to Read Yang Mungkin Kamu Minati :
Silakan dapatkan eBook diatas secara gratis. Mohon bantuan share website ini supaya berkembang dan insyaallah lebih banyak pembaca yang memperoleh manfaat✨.