Menggenggam Kehampaan
Karya: Usaid Abdulloh
Aku berjalan di tengah bayang-bayang,
Menggenggam kehampaan dengan tangan gemetar,
Setiap langkah terasa tanpa tujuan,
Seperti mencari makna di dalam kabut yang tebal.
Dalam genggaman ini, tak ada apa-apa,
Hanya ruang kosong yang dingin dan sunyi,
Menghantarkan rasa sepi yang tak tertahankan,
Menjadi teman di setiap malam yang gelap.
Cinta yang pernah kupegang erat,
Kini hanya kenangan yang pudar,
Seperti angin yang berlalu tanpa jejak,
Meninggalkan hati ini dalam kehampaan.
Aku mencoba menemukan cahaya,
Di balik kabut yang menutup pandangan,
Namun setiap kali kuulurkan tangan,
Hanya kehampaan yang kembali kugenggam.
Menggenggam kehampaan adalah pelajaran,
Bahwa tak semua yang kita cari bisa kita temukan,
Namun dalam keheningan yang mendalam,
Aku belajar merelakan dan melepaskan.
Mungkin di balik kehampaan ini,
Ada harapan yang menanti untuk ditemukan,
Dan meski tangan ini menggenggam ketiadaan,
Hatiku tetap percaya akan datangnya cahaya.
___________________________________
baca juga karya penadiksi lainnya:
- [Puisi] Angin-M. Salman Al Farisi
- [Puisi] Semilir Angin Sore-Annisa Tri Rahmawati
Penadiksi Ads. |