Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

GURU HARUS TAHU: Bakat, Keberbakatan, dan Anak Berbakat

Bakat, keterbakatan dan anak berbakat
Para ahli mendefinisikan bakat dengan berbagai pengertian. Menurut William B. Michael bakat adalah suatu kapasitas yang ada dalam diri seseorang yang mana dalam melakukan tugas serta melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalani. Menurut Kartini Kartono, bakat adalah hal yang mencakup segala yang ada dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, keterampilan, kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masih bisa tumbuh dan dikembangkan. Adapula pengertian menurut M. Ngalim Purwanto mengenai bakat yaitu kecakapan pembawaan yang mana mengenai kesanggupan dan potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.[1]

Bakat adalah asynchronous development, yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal (Columbus Grup). Menurut Renzulli, Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.

Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik[2]

Karakteristik anak berbakat int mencakup beberapa domain penting, seperti domain intelektual-kognitif, domain persepsi, domain emosi, domain motivasi dan nilai-nilai hidup, domain aktifitas, serta domain relasi sosial.[3]

Joseph Rezulli – seorang ahli psikologi pendidikan asal Amerika – mengemukakan teori keberbakatan yang disebut “Three Demensional Model” atau “Three-Ring Conception”. Dalam teori ini disebutkan bahwa keberbakatan pada anak mencakup tiga dimensi, yaitu kecakapan di atas rata-rata (intelegensi), kreatifitas, dan komitmen pada tugas.
Sutratinah Tirtonegoro mengelompokkan kecerdasan di atas rata-rata seorang anak mejadi tiga kelompok, yaitu:
1.      Genius
Genius ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa, sehingga dapat menciptakan sesuatu yang sangat tinggi nilainya. Intelligence Quotien-nya (IQ) berkisar antara 140 sampai 200. Anak genius memiliki sifat-sifat positif sebagai berikut; daya abstraksinya baik sekali, mempunyai banyak ide, sangat kritis, sangat kreatif, suka menganalisis, dan sebagainya.
2.      Gifted
Istilah gifted juga dapat disebut gifted and talented adalah anak yang tingkat kecerdasannya (IQ) antara 125 sampai dengan 140. Di samping memiliki IQ tinggi, anak dalam kelompok ini juga memiliki bakat yang sangat menonjol, seperti bakat seni musik, drama, dan ahli dalam memimpin masyarakat. Anak gifted memiliki beberapa karakteristik, diantaranya mempunyai perhatian terhadap sains, serba ingin tahu, imajinasinya kuat, senang membaca, dan senang akan koleksi.
Pendapat lain dikemukakakn oleh James H. Bryan and Tanis H. Bryan, mereka mengemukakan bahwa karakteristik anak berbakat (gifted) itu meliputi physical, personal, and social characteristics. Sedangkan David G. Amstrogn and Tom V. Savage mengemukakan “Gifted and talented students are individuals who are characteristized by a blaned of (1) high intelligence, (2) high task comitment, and (3) high creativity.” Pendapat ini sejalan dengan teori keberbakatan yang dikemukakan Renzuli.
3.      Superior
Anak superior tingkat kecerdasannya berkisar antara 110 sampai dengan 125 sehingga prestasi belajarnya cukup tinggi. Karakteristik anak superior diantaranya adalah dapat berbicara lebih dini, dapat membaca lebih awal, dapat mengerjakan pekerjaan sekolah dengan mudah dan dapat perhatian dari teman-temannya.

Hasil studi lain menemukan bahwa “Anak-anak berbakat memiliki karakteristik belajar yang berbeda dengan anak-anak normal. Mereka cenderung memiliki kelebihan menonjol dalam kosa kata dan menggunakannya secara luwes, memiliki informasi yang kaya, cepat dalam menguasai bahan pelajaran, cepat dalam memahami hubungan antar fakta, mudah memahami dalil-dalil dan formula-formula, tajam kemampuan analisisnya, membaca banyak bahan bacaan (gemar membaca), peka terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar”
Secara umum hampir semua pendapat mengenai anak berbakat dan keberbakatan adalah sama, bahwa anak berbakat memiliki kemampuan yang tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya.
[1] https://www.homeschoolingtalenta-jakartatimur.com/ diakses pada tanggal 28 Desember 2022, pukul 11.32
[2] Sri Yulia Sari, dkk, Hubungan Keberbakatan dan Kreativitas Anak Usia Dini, PROSIDING SEMINAR NASIONAL IKIP BUDI UTOMO, hlm. 605
[3] Abdul Latif Syafwan, dkk, Teori Dan Konsep Anak Berbakat, ITTIHAD, Vol. V, No. 1, (Januari-Juni: 2021), hlm. 35
___________________

Oleh: Rizka Awaliah
Mahasiswi PGMI Institut Ummul Quro Al-Islami
Diberdayakan oleh Blogger.
close