Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Nggumbregi, Kebudayaan Yang Sudah Menjadi Tradisi Tahunan

Tradisi Ngumbregi
(24/10/2022)

Indonesia memiliki berbagai macam adat dan budaya, yang di setiap daerah/kotanya berbeda beda. Begitu juga dengan Dusun Karanggede yang senantiasa melestarikan dan tidak meninggalkan kebudayaan lama. Karena kebudayaan di dusun ini bertujuan untuk ingat kepada Sang Maha Pencipta dan semangat untuk selalu berbagi kepada sesama.

Seiring dengan waktu, budaya ini menjadi tradisi bagi Dusun Karanggede. Mereka menggelar tradisi tersebut sekali dalam setahun, di bulan Maulud atau Bakda Maulud hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon di pagi hari.

Tradisi yang digelar masyarakat Dusun Karanggede yaitu Upacara Adat Nggumbregi yang digelar dengan membawa hewan ternak di sawah atau tegalan sehabis panen pari gadhon (panen ke dua).

Para warga Menurut bapak Sumarjo menggelar tradisi Nggumbregi ini sudah turun temurun dari masa nenek moyang dahulu hingga sampai sekarang ini.

Biasanya tradisi Nggumbregi ini diawali dengan datangnya pasukan bregada (prajurit) yang diikuti
para warga yang membawa hewan ternak dan hasil panen mereka atau yang sering dikenal semacam
karnaval adat Dusun Karanggede.

Dan dilanjutkan dengan upacara sebagai ungkapan syukur kepada Yang Maha Pemurah. Oleh karena
tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur sekaligus memanjatkan doa keselamatan dan
kesejahteraan karena hasil panen yang melimpah, hewan ternak yang beranak pinak, yang semuanya
merupakan anugerah rezeki bagi kaum tani yang hidup di pedesaan, semoga selalu dalam
keberhasilan, berkecukupan dan selalu dianugerahi keberkahan.

Setelah upacara siap dimulai, semua warga penuh khidmat mengikuti acara sejak awal hingga akhir,
dengan penuh semangat, dipimpin tetua adat menyampaikan semua maksud dan tujuan hajat seluruh
lapisan masyarakat, dilanjutkan dengan doa yang laksanakan oleh Rois setempat.

Setelah Genduri Nggumbregi selesai biasanya dilanjutkan dengan makan ketupat dengan lauk tempe goreng serta pelas tawon. Bersama bersuka ria bergembira sambil berpesta ala kadarnya. Dan juga tidak lupa memberikan ketupat tersebut kepada hewan ternak yang mereka bawa ke tempat acara tersebut.

Selain itu upacara Adat Nggumbregi dihadiri pula pejabat terkait dari Dinas Kebudayaan Daerah Istiwewa Yogyakarta,dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Peternakan, Penewu, Polsek, Koramil dan juga pemerintah Kalurahan Jatimulyo sebagai salah satu kelurahan Mandiri budaya.

Oleh : Irfan S

Diberdayakan oleh Blogger.
close