Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Urwah bin Zubair Putra Zubair bin Awwam

Nasab

    Urwah bin Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay al – Asady.  Beliau adalah anak dari Zubair bin Awwam sahabat nabi Saw. yang dipastikan masuk surga. Ibunya adalah Asma binti Abu Bakar. Adapun nama panggilan Urwah bin Zubair adalah Abu Abdillah al-Madani.

Guru dan Murid

    Urwah bin Zubair banyak berguru kepada para sahabat nabi, salah satunya kepada bapak nya, Zubair bin Awwam dan ibunya Asma binti Abu Bakar. Selain itu beliau juga berguru ke Abdullah bin Zubair (saudaranya), Aisyah (bibinya), Ali bin Abi Thalib, Sa’id bin Zaid bin Umar bin Nufail, Hakim bin Hizam, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Ja’far, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Ash, Usamah bin Zaid, Abi Ayyub, Abi Hurairah, Hajaj al-Aslamy, Sufyan bin Abdullah as-Saqafi, Umar bin Ash, Muhammad bin Maslamah, Mughirah bin Syu’bah, Abi Humaid as – Sa’adi dan sahabat lainnya.
Adapun murid atau yang mengambil riwayat darinya, seperti, Abdullah (anaknya), Utsman, Hisyam, Muhammad, Yahya, Umar bin Abdullah bin Urwah (cucunya), Muhammad bin Ja’far bin Zubair (keponakannya), Abu Aswad Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal, Sulaiman bin Bar, Abu Salamah bin Abdurrahman, Abu Burdah bin Abi Musa dan golongan tabi’in lainnya.

Kehidupan

    Urwah bin Zubair memiliki semangat mencari ilmu yang sangat tinggi. Beliau ketuk satu persatu pintu sahabat rasul Madinah yang masih ada dan menimba ilmu kepada mereka. Menyebutkan Ibnu Sa’di, bahwasanya urwah adalah ahli Madinah, yang tsiqah, banyak hadis riwayatnya, seorang ahli fiqih.  Dalam kitab Siyar A’lam Nubala, Imam Dzahabi menyebutkan riwayat dari Imam Az- Zuhri, beliau berkata, “Saya memandang Urwah adalah seperti lautan yang tidak terkeruhkan karena gayung – gayung.”

Wafatnya

    Beliau wafat pada tahun ke 93 hijriyah dalam usianya yang ke 70 tahun dalam keadaan shaum (puasa). Adapun Ibnu Madini menyebutkan wafatnya pada tahun 91 atau 92 hijriyah. Dan dia.  Hisyam bin Urwah mengatakan bahwa, dahulu ayahku berpuasa terus menerus dan meninggal dalam keadaan berpuasa. Ketika ajalnya datang keluarga meminta ia untuk berbuka, namun ia menolak. Karena ia berharap bisa berbuka kelak dengan seteguk air dari sungai Kautsar didalam bejana emas dan ditangan bidadari.

Penilaian Ulama Terhadap Urwah bin Zubair

    Penilaian terhadap Urwah bin Zubair, ia adalah seorang yang memiliki semangat mencari ilmu yang sangat tinggi. Beliau ketuk satu persatu pintu sahabat rasul Madinah yang masih ada dan menimba ilmu kepada mereka. Menyebutkan Ibnu Sa’di, bahwasanya Urwah adalah ahli Madinah, yang tsiqah,  banyak hadis riwayatnya, seorang ahli fiqih.  Muhammad bin Sa’ad dan al-Ijliy, mengatakam Urwah bin Zubair seorang yang tsiqah.  Dari catatan dan riwayat yang penulis baca, dapat disimpulkan bahwa, Urwah bin Zubair adalah seorang perawi yang shahih, tsiqah dan termasuk tabi’in yang banyak meriwayatkan hadis. Sehingga riwayatnya dapat diterima sepenuhnya.

Lainnya👉

Diberdayakan oleh Blogger.
close