Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Kitab Shahih Ibnu Hibban (Literatur Hadis Dan Ulumul Hadis)

            Kitab Shahih Ibnu Hibban Karangan Imam Ibnu Hibban | Pecihitam.org 

Source pict : Pecihitam.org
 
 

Biografi Ibnu Hibban

    Nama lengkap Ibnu Hibban adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban Abu Hatim al - Tamimi al - Busti al - Sijistani. Lahir sekitar tahun 280-an H, dan meninggal pada tahun 354 H. Ia lahir di Afghanistan namun disebutkan ia adalah keturunan Arab asli yaitu Arumiyah, karena "al - Tamimi" adalah nisbat kepada Tamim, moyang kabilah arab yang terkenal dan yang bersambung nasabnya sampai kepada Adnan. Sebagai bahan referensi lihat kitab Shahih Ibnu Hibban Bi Tartib Ibnu Balban karya 'Alauddin Ali bin Balban al - Fari.


Kitab Shahih Ibnu Hibban

    Sebelum masyhur disebut Shahih Ibnu Hibban, judul asli kitab ini adalah at - Taqasim wa al - Anwa. Sesuai dengan yang ditulis penulis ialah, "al - Musnad ash - Shahih ala at - Taqasim wa al - Anwa min Ghairi Wujud Qath'in Fi Sanadiha wa La Tsubut Jarhin Fi Naqiliha". Judul kitab ini terdapat pada naskah yang ada di Dar al - Kutub al - Mishriyyah. Saat ini, kitab Shahih Ibnu Hibban tercetak masyhur dengan judul Shahih Ibnu Hibban Bi Tartib Ibnu Balban

    Ibnu Hibban menulis kitab Shahih Ibnu Hibban ini termotivasi dari banyak nya khabar yang tersebar, namun sedikit sekali yang mengetahui ke shahihan khabar tersebut. Dan banyaknya khabar - khabar palsu dan banyak juga yang menghafal khabar yang salah atau terbolak - balik. Oleh karenanya Ibnu Hibban menuliskan khabar - khabar yang menurutnya shahih sesuai dengan syarat - syarat yang ia tulis. Adapun persyaratan Ibnu Hibban adalah, khabar itu tanpa ada keterputusan dalam sanadnya dan tanpa tetapnya aib pada orang - orang yang meriwayatkannya. Serta, Ia tidak mengambil hujjah padanya kecuali dengan hadis yang terhimpun lima sifat pada setiap syaikh yang terdapat dalam mata rantai riwayatnya, lima sifat tersebut adalah : Adalah, Kejujuran dalam hadis, Pemahaman terhadap hadis, pengetahuan tentang apa yang dapat mengalihkan makna - makna hadis dan Khabarnya terlepas dari tadlis. 


Kedudukan Kitab Shahih Ibnu Hibban

    Dalam kedudukannya, kitab Shahih Ibnu Hibban lebih tinggi atau diutamakan daripada kitab Mustadrak al - Hakim. Dikarenakan sanad dan matan yang ada didalam kitab Ibnu Hibban lebih bersih dibandingkan Mustadrak.

    Ibnu Hajar berpendapat bahwa, hukum hadis yang ada didalam kitab Shahih Ibnu Hibban adalah layak dijadikan hujjah karena didalamnya berkisaran antara hadis - hadis shahih dan hasan saja. 

    Adapun beberapa ulama yang menunjukan kelemahan kitab ini, dikarenakan penyusunan yang dilakukan Ibnu Hibban terkesan aneh dan asing dari kitab lainnya. Sehingga terkesan pelik dalam mencari hadis dalam kitab Ibnu Hibban ini. Namun, disamping kelemahan kitab Shahih Ibnu Hibban tersebut, kitab ini memiliki kelebihan dalam jalur riwayatnya tidak terjadi keterputusan sanad dan tanpa tetapnya aib pada orang - orang yang meriwayatkannya dan termasuk didalamnya terdapat faedah - faedah langka.

Diberdayakan oleh Blogger.
close