![]() |
Puisi Menulislah. |
MENULISLAH
Tinta menari bagai lincah kupu-kupu,
Di atas kanvas putih sunyi bagai kubur,
Setiap aksara adalah permata tersembunyi,
Menanti sang pena, sang nahkoda alur.
Kata-kata hadir seperti hujan air mata,
Mengalir deras membasahi jiwa yang kering,
Ide bersemi bagaikan bunga di musim semi,
Mewangi makna hati pun ikut berdendang.
Biarkan metafora menjadi jembatan emas,
Menghubungkan angan dengan dunia nyata,
Membisik angin bernyanyi pelan,
Tentang rahasia alam yang tersembunyi di baliknya.
Membumbung seribu kisah dalam satu baris,
Melukiskan dahsyatnya rasa yang membara,
Mengulang dentang waktu, dentang rindu,
Menegaskan pesan agar tak lekang dimakan usia.
Menulislah, wahai jiwa yang haus akan cerita,
Jadikan pena sebagai pedang menembus kebekuan,
Menulislah hingga suara hatimu menggema,
Menggetarkan semesta dalam keabadian tulisan.
Purwokerto, 22 April 2025.
U. Gunawan.
Baca Juga Puisi Lain di Penadiksi: