REMINDER MALAM
Oleh: Dewis Pramanas
Jarum jam terus berdetak setiap kita bersulang kata, temaram lampu menghanyutkan rasa hingga saat binar matamu berkedip, aku muncul dengan seutas senyum yang tak pernah kau terka sebelumnya.
Kau jangan tanya pada sunyi dan gulita, yang akhirnya tiada titik temu di satu frekuensi, meski realita tak seiring. Seandainya kita berada di dimensi sama, takkan kubiarkan tubuhmu menahan gigil sendiri.
Aku bahkan bisa menembus dinding jarak, perihal semburat putih hatimu yang tak mungkin terjangkau, munajat yang teduh terucap dari bibir basah ialah senjata paling perdu mampu membidik relungmu.
Setiap malam-malam kita, berupa fase kebersamaan, saling memupuk mahabah yang palung menjadikannya deskripsi harap dalam sebuah jendela masa depan.
Subang, 12 Agustus 2024.