Embun Tertegun
Karya: Parlan Aris
Menyapu bentang kenang,
Pandanganku terpojok pada bayangmu,
Dari kejauhan terlihat samar,
Senyum fatamorgana,
Pembius masa indah,
Yang pernah,
menghias pelupuk pelangiku.
Kini semua lengang,
Sepi menghias relung lara,
Lampu-lampu ceria satu persatu padam,
Bukan putus membran,
Tapi jarak kembali berbatas,
Jengkal raga menjauh.
Walau rasa tak pernah luntur,
Tapi jangkau lengan,
Tak sanggup menggapai.
Seperti daun-daun,
Mengangguk diterpa angin,
Tertetes embun,
Sejuk tapi tanpa rasa,
Begitu hampa.
Embun tertegun,
Dalam dinginnya jiwa,
Berangin menerpa sukma.
Embun tertegun,
Ingin bangun,
Berlari mengejarmu,
Tapi kaki terjerat akad instansi,
Butuh berapa putaran masa lagi,
Agar kebersamaan,
Tanpa perpisahan?
Bandung, 10-09-2024.