Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Cerpen] Mengendapkan Rasa - Septiani Suryani

 



     Aku ini benar2 aneh, kalian mungkin tak akan pernah menemukan orang seaneh diriku! Yah aku selalu saja mengingkari hati,padahal itu adalah fitrah nya manusia ketika tertarik kepada lawan jenis tapi aku malah selalu mengelaknya dan senang mengingkari diri sendiri.
 
    Ada alasan nya kenapa aku berbuat demikian. Karna jika aku mengikuti apa kata hati sama saja patah yang disengaja. Aku tak mau itu terjadi! Jadi aku lebih memilih menyibukkan diri dan menenggelamkan rasa yang sering kali menyeruak. Mungkin " Cuek dan Dingin " adalah caraku agar aku tak salah dalam bersikap kepadanya. Jika bertanya seperlu nya, tak ada canda yang tercipta karna aku selalu mendiamkan nya. Mungkin bisa dikatakan aku ini aneh! Sebenernya aku ini benci apa tidak terhadapnya?? Ahhh sudah lah aku lebih senang bersikap seperti itu.
 
    Tidak banyak bicara dan singkat itu yang kulakukan setiap kali bertemu dengan nya baik disengaja ataupun tidak.
 
    Seperti kali ini, teman ku menitipkan barang kepada nya untuk diberikan kepadaku . Awalan nya aku terkejut kenapa teman ku memilih dirinya untuk menyampaikan barang itu kepadaku??.. ada rasa enggan tuk bertemu dengan nya lagi.. tapi tidak ada pilihan lain selain bertemu dengan nya lagi karna aku ingin menggambil barang titipanku. Kali ini aku berdiri didepan toko untuk mengambil titipan ku. Aku sudah mengabarinya lewat pesan singkat. Dan akupun di suruh untuk menunggu didepan toko dekat dengan jalan ke arah rumah nya. Tidak baik memang seorang perempuan menghampiri rumah seorang laki-laiki. Jadi akupun memilih untuk bertemu di dekat toko saja agar bisa pulang cepat .
 
    Sekitar 30 menit berlalu ... orang yang ku maksud tak kunjung datang. Aku pun kesal sendiri dan mulai jengkel kepada nya. Ku sempat berpikir untuk pergi saja karna ini sudah terlalu lama dan aku disuruh ibuku pulang cepat. Tapi jika aku pergi nanti lama lagi akan mendapatkan titipan ku, padahal aku sangat membutuhkan barang yg dititip temanku padanya. Jadi akupun memutuskan untuk menunggu beberapa menit lagi.
 
    Beberapa menit kemudian tiba-tiba dirinya datang dan menghampiriku. " ini titipan kamu " katanya sembari memberikan barang titipan kepadaku.
 
    "ouh.. iyah, terimakasih ". Kataku singat dan mengambil barang tersebut.
 
    Akupun terdiam, agar dirinya cepat pergi karna urusan ku kepadanya sudah selesai tetapi nyatanya dirinya masih berada di sebelahku yang lumayan dekat sedikit.
 
    Suasanapun berubah menjadi Hening dan Rasa canggung pun melanda diantara kami. Karna tidak ada yang memulai bicara lagi. Dalam hati ku menggerutu dan bertanya2 kenapa dirinya tak pergi2 juga padahal urusan nya kan sudah beres ! Cepat lah pergi kataku dalam hati.
 
    Setelah beberapa saat diam satu sama lain akhirnya dirinya buka suara dan bertanya kepadaku.
 
    " Apa kau ada urusan lain ? " katanya. Aku pun melihat ke arah nya dan Mata nya menatapku dengan intens, jarak diantara aku dan dirinya cukup dekat. " astagfirullah " kataku dalam hati. Aku menundukkan pandanganku darinya. " tidak ada " kataku . " ouh.. ya sudah kalo begitu aku duluan ya " sambung nya lagi. " iyah " kataku lagi sembari mengangguk singkat.
 
    Akhirnya dirinya pergi juga dan Aku pun bernafas dengan lega karna tidak ada lagi dirinya dihadapanku. Aku mencoba mengatur nafas ku dan juga menghilangkan rasa sedikit canggung dalam diriku. Setelah mengatur napas, aku pun berjalan ke jalan lurus kedepan ke bahu jalan sana.
 
    Aku pun melihat kanan dan kiri bahu jalan untuk menyebrang dengan aman. Namun ketika aku melihat kanan kiri jalan, aku pun melihat kebelakang untuk memastikan dia sudah pergi dan ternyata dirinya masih berjalan membelakangi aku.
 
    1 detik 2 detik 3 detik
 
    Tiba-tiba dirinya melihat ke arahku. Akupun terkejut dengan secepat kilat aku pun mengalihkan pandanganku dari nya dan mengarahkan kembali ke depan jalan.
 
    Aagghk! Dalam hati aku kesal sendiri kenapa aku harus melihat kebelakang. Kupikir dirinya sudah pergi dan menghilang dari jalan. Ternyata belum dia masih setengah perjalanan. Semoga dirinya tidak berpikir yang aneh-aneh tentang diriku.
 
    Akupun menyebrang jalan dengan aman dan menaiki angkutan umum menuju rumahku. Dalam perjalanan menuju pulang, didalam angkot akupun berpikir. Ternyata dirinya masih tidak berubah, selalu begitu ketika bertemu denganku. Aku pernah bertanya kepada teman ku tentang orang yang bersikap berbeda kepada kita itu maksudnya bagaimana. Namun yang ku dapatkan dari temanku malah ledekan dan juga candaan.
 
    Tapi meski dirinya selalu bersikap berbeda padaku, aku selalu berpikir mungkin yang lain pun sama diperlakukan demikian. Jadi tidak usah diambil hati, toh diperlakukan sama. Inilah yang ku lakukan agar aku tak salah sangka kepada dirinya.
 
    Sudahlah aku pun menyadari diriku yang sebenarnya dihadapan nya. Aku tak peduli penilaian nya. Jika aku peduli penilaian nya tentangku, sama saja patah yang disengaja! Aku pun menikmati jalanan ini didalam angkot sembari meyakinkan diri untuk menenggelamkan rasa itu.
Aku pun sampai dirumah dengan selamat.
 
    Beberapa bulan kemudian
 
    Sejak saat itu aku tidak bertemu dengan nya lagi. Entahlah rasa nya begitu menenangkan hati jika aku mengalihkan nya. Mungkin itu bisa menjadi hari terakhir kami bertemu. Aku bersyukur karna aku tidak terjebak dengan rasa yang salah. Dan juga aku bisa belajar untuk tidak berharap lebih kepada nya. Jika aku berharap kepada dirinya sama saja kecewa yang disengaja. Dan akan sulit tuk bangkit kembali karna sebuah nya butuh durasi yang lama..
 
    Inilah pengalihan diriku kepada nya. Dengan menyibukkan diri sampai2 lupa akan tentang nya. Sekarang aku malah menjadi orang yang superr sibuk hehe.. karna aku sedang menyelesaikan studi ku agar bisa lulus dengan baik. Dan juga ada orang2 disekitarku yang menyayangi ku serta mendukungku sampai sekarang jadi aku akan memberikan hadiah terbaik kepada mereka semua suatu hari nanti. Masa muda ku bukan tentang Cinta saja karna masih banyak yang harus ku jalani,perjuangkan dan juga perbaiki. Jadi aku lebih memilih mengendapkan rasa itu dan juga menyibukkan diri.. sibuk.. sesibuk-sibuk nya hingga tentang dirinya akan terlampau jauh di ujung sana.
 
    Mungkin ini bisa menjadi pengingat kepada diriku agar aku bisa benar2 sungguh-sungguh dalam menjalankan peran sebagai Mahasiswa yang baik, anak yang baik dan berbakti kepada Orang tua nya dan juga menjadi Hamba yang Taat kepada sang Pencipta Nya.
 
    Terimakasih pengalaman... aku bisa mengambil hikmah dengan semua ini dan aku bisa menjalani ini dengan sungguh-sungguh dan juga perihal rasa dibalas atau tidak aku tidak pernah ambil pusing tentang itu. Karna ku tahu yang terbaik itu pilihan Sang Penggenggam takdir.
Diberdayakan oleh Blogger.
close