[Puisi] Dewan yang Angkuh - Yuliana Fajriyah

Dewan yang Angkuh

Karya : Yuliana Fajriyah

Sepatu mengkilat memantulkan cahaya,

Dasi diikat rapi di kerah kemeja,

Tas jinjing merk ternama ditentengnya,

Langkah yang angkuh enggan menyapa.

Seakan tak sudi jika bertatapan dengan jelata,

Tak rela jika oksigen terbagi bersama,

Menolak fakta jika sama-sama manusia,

Namun baginya jelata tetaplah jelata.

Dagunya yang diangkat tinggi,

Menandakan betapa angkuhnya dewan itu,

Padahal tanpa rakyat dia juga adalah rakyat bukan?

Namun dewan yang dipilih rakyat itu justru enggan membaur.

Seolah tanpa rakyat dia masih tetap dewan,

Seolah tanpa rakyat dia masih tetap dihormati,

Seolah jika rakyat meninggalkannya dia tetap berdiri kokoh,

Padahal faktanya manusia saling membutuhkan.

Memang manusia angkuh itu enggan mengakui,

Biarlah!

Biarlah sampai para dewan itu mati ditelan keangkuhan,

Tak perlu berbela sungkawa,

Sebab pada dasarnya para dewan sudah mati di hati rakyatnya.

Purworejo, 1 April 2024.

Rekomendasi Buku Kumpulan Puisi Terbitan Penadiksi : 

[Deskripsi]

Rekomendasi Puisi yang Bisa Kalian Baca Di Penadiksi :

- Hujan dan Rindu (Dini Fadhillah)

- Gundah (Uli Nasifa)

- Kertas Merah (Permata Najma)

- Pertama Sampai Ketujuh (Egi David Perdana)

- Pagiku (Fendi Sampu)