![]() |
Puisi Tangan Yang Tak Menggenggam. |
TANGAN YANG TAK MENGGENGGAM
Setiap napas adalah pelepasan, setiap detik adalah kesempatan untuk mengerti bahwa hidup bukan tentang seberapa banyak yang kita genggam, tapi seberapa lapang hati saat melepaskan. Kita seringkali berpikir keikhlasan itu mudah, semudah menarik napas. Padahal, ia adalah napas yang tak meminta balasan, udara yang mengalir tanpa perhitungan.
Keikhlasan itu seperti hujan yang turun di tanah kering, ia memberi tanpa peduli siapa yang akan menuai buahnya. Ia adalah senyum tulus yang tak mengharap pantulan, uluran tangan yang tak menginginkan balasan. Bukan karena kita suci, tapi karena kita paham, segala yang kita lakukan dengan niat murni akan kembali pada kita dalam bentuk yang tak terduga.
Terkadang, melepaskan adalah tindakan paling berani. Melepaskan ego, melepaskan keinginan untuk diakui, melepaskan rasa memiliki yang sesungguhnya tak pernah benar-benar ada. Saat tangan terbuka, di situlah keikhlasan bersemayam. Ia membebaskan kita dari beban tuntutan, dari belenggu harapan yang tak berujung. Dan dalam kelapangan itu, kita menemukan kedamaian yang sejati.
Purwokerto, 9 Juni 2025
U. Gunawan.
Baca Juga Puisi Lain Di Penadiksi: