Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

[Puisi] Pada Akhirnya - Kotagu Hayatudin

Sumber gambar : https://pixabay.com/illustrations/tunnel-end-architecture-passage-2033983/

Pada Akhirnya


Pada akhirnya,

Perempuan itu lebih memilih menjadi hujan yang dadanya adalah amuk badai mengutuk cuaca, matanya mendung yang menuntun ke berkabung. Hingga musim patah-patah terbata-bata ucapkan selamat datang dan tinggal.


Pada akhirnya,

Perempuan itu memilih mengikat diri dengan tali puisi

dan menggantungnya di atas meja-meja mabuk literasi

yang dipenuhi tikai sengketa perihal puisi dan bukan puisi.


Pada akhirnya,

Perempuan itu memilih sembelih diri dengan diksi reruncing belati, tanpa sayat menjadi mayat. Tapi nadi tetap denyut seirama rima bersama penyair berjenama.


Pada akhirnya,

Perempuan itu memilih sebagai bisu yang membuka pintu pada ruang gelap yang tiada sahut, duduk di atas bangku puisinya, menunggu yang buta mengetuk jendela, lalu ceritakan tentang indahnya

warna-warna bianglala. 


Kotagu Hayatudin.

Majalengka, 2024.

Baca Juga Tulisan Lain Di Penadiksi :
Diberdayakan oleh Blogger.