Selamat Datang di penadiksi.com | *Mohon maaf jika terjadi plagiat/copy karya kalian oleh penulis di web ini, segera laporkan ke penadiksishop@gmail.com karena kami bergerak dalam pengembangan penulis, baik untuk pemula atau profesional dan keterbatasan kami dalam penelusuran terkait karya, kami ucapkan Mohon Maaf🙏*

Berawal Dari Mencintai Diri Sendiri (Self Love)

mencintai diri sendiri

Setiap manusia memiliki suka duka kehidupan masing - masing. Ada yang manis dan ada juga yang pahit. “Manis” sangat berdampak baik bagi kesehatan mental manusia. Tetapi tidak dengan “Pahit”. Karena bagaimanapun kehidupan manusia tidak akan lepas dari problematika hidup yang senantiasa menyelimutinya. Tantangan yang dihadapi sangat beragam mulai keyakinan agama, sosial, ekonomi, politik, kesehatan, bahkan romantik. Manusia senang untuk tetap segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan, ketenteraman dan kebahagiaan bagi dirinya. Sebaliknya enggan terhadap segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan bahaya lainnya. Problem kehidupan manusia harus mampu dihadapi dengan cara - cara bijak dan dengan solusi yang tepat. Tantangan tersebut membuktikan manusia mampu menyelesaikan dengan caranya yang dapat mengantarkan proses pendewasaan diri.

Dilansir dari halodoc.com, Fadhli Rizal Makarim mengutarakan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, yang mana kesehatan mental mencakup kesejahteraan, emosional, psikologi, dan sosial serta membantu memutuskan bagaimana menghadapi stress, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan. Sedangkan dalam kajian Islam, kesehatan mental juga mencakup pada aspek spiritual.

Adapun dalam buku Mental Hygiene, Kesehatan mental berkaitan dengan beberapa hal. Pertama, bagaimana seseorang memikirkan, merasakan dan menjalani keseharian dalam kehidupan; Kedua, bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan orang lain; dan Ketiga, bagaimana seseorang mengevaluasi berbagai alternatif solusi dan bagaimana mengambil keputusan terhadap keadaan yang dihadapi.

Pada hakikatnya, usaha terbesar dalam menghindari terganggunya kesehatan mental berawal dari mencintai diri sendiri. Kesadaran akan pemeliharaan kesehatan mental itu perlu ditingkatkan, salah satunya dengan melakukan konsep mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah self-love atau loving yourself memiliki arti bahwa seseorang sudah berdamai dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri, yang mana dalam mencapai kedamaian batin tersebut dibutuhkan cara khusus yaitu bersikap hangat dan memelihara segala hal yang dirasakan dalam diri.

Self love bukan hanya tentang menyukai apa saja yang baru atau bisa kamu beli, atau hal apapun yang terakhir bisa diraih oleh dirimu. Memang benar hal-hal tadi lah yang bisa membuat dirimu lebih bersemangat dalam menjalani hari - hari, tetapi apa sebenarnya yang dimaksud self love itu?

Mencintai diri sendiri atau yang biasanya dikenal dengan istilah self-love merupakan suatu kondisi saat seseorang bisa menghargai dirinya sendiri dengan memberikan apresiasi ketika ia mampu mengambil keputusan di dalam upaya perkembangan fisik, spiritual, dan psikologinya. Pada dasarnya self-love adalah kemampuan seseorang dalam memberikan perlakuan terbaik kepada dirinya sendiri dengan cara menerima kekurangan dan terus berusaha memperbaikinya serta memanfaatkan kelebihan yang dimiliki dengan sebaik mungkin, sehingga nantinya akan merasakan kepuasan hidup melalui usaha-usaha yang telah dilakukan.
 
Menurut Erich Fromm, cinta kepada orang lain berarti cinta kepada manusia, sehingga mencintai diri sendiri adalah sebuah kebajikan, karena diri sendiri termasuk dari manusia. Mencintai diri sendiri adalah menjadikan diri pribadi sebagai objek mencintai dengan memberikan kepedulian, pemahaman, tanggung jawab, dan menghargai diri sendiri, sehingga dapat meneguhkan kehidupan, kebahagiaan, pertumbuhan, dan kebebasan.

Terdapat beberapa aspek penting yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menerapkan konsep mencintai diri sendiri. Aspek-aspek ini saling berhubungan satu sama lain, sehingga semuanya harus diterapkan dengan baik. Menurut Sarah-Len Mutlwasekwa, seorang advokat kesehatan mental yang berasal dari Afrika menjelaskan bahwa aspek-aspek dalam self-love terdiri dari empat macam, yaitu self awereness, self worth, self esteem, dan self care. Penjelasan keempat aspek tersebut ialah sebagai berikut:
 

a. Self Awareness

Self awareness atau kesadaran diri adalah keadaan dimana seseorang menyadari segala proses berpikirnya. Maksud proses berpikir disini adalah pikiran yang dimiliki seseorang, bagaimana pikiran itu dapat memengaruhi emosinya, dan bagaimana emosi yang ditimbulkan memberikan pengaruh terhadap tindakan yang diambil oleh individu.
 

b. Self Worth

Self worth atau harga diri adalah keyakinan individu terhadap dirinya setelah ia mengenal diri sendiri. Self worth ini merupakan kesadaran seseorang bahwa dirinya berharga terlepas dari apa yang telah dicapai dan kualitas yang dimiliki. Kemampuan ini muncul setelah menyadari dirinya berharga dan tidak harus ikut standar yang ditetapkan orang lain karena sudah mengetahui standar untuk dirinya sendiri.
 

c. Self Esteem

Self esteem atau yang dikenal dengan penghargaan diri merupakan keadaan dimana seseorang merasa puas dan nyaman dengan siapa sebenarnya dirinya, dimanapun keberadaannya, hingga segala sesuatu yang dimilikinya. Menurut Nathalie Branden, self esteem diartikan sebagai keyakinan terhadap kemampuan diri dalam bertindak dan menghadapi tantangan hidup, serta keyakinan bahwa setiap individu berhak bahagia, memiliki perasaan berharga, layak, memungkinkan untuk menegaskan kebutuhan dan keinginannya, serta menikmati hasil dari kerja keras yang dilakukan.
 

d. Self Care

Self care atau perawatan diri merupakan tindakan yang dilakukan individu guna menjaga kesehatan dirinya, baik fisik maupun mental. Tindakan yang dilakukan ini merupakan perawatan yang dapat menambah energi bagi diri sendiri sehingga apa yang terdapat dalam diri baik fisik maupun mental berfungsi dengan baik. Hal sederhana yang termasuk dalam self care ialah menjaga pola makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi serta istirahat yang cukup.

Selain empat aspek yang telah dijelaskan diatas, terdapat pendapat lain yang dipaparkan oleh Nerisha Maharaj dan Kurt A. April di dalam artikelnya, yang mana disebutkan bahwa aspek-aspek self love terdiri dari lima macam. Pendapat ini didasarkan pada sistesis dan dekontruksi dari arti self love yang ditinjau dari beberapa literatur, maka kelima aspek tersebut ialah self knowledge, self acceptance, self being, self transcendence, dan self renewal. Untuk penjelasan kelima aspek tersebut ialah sebagai berikut:
 

a. Self Knowledge

Self knowledge atau pengetahuan diri adalah pengetahuan individu terhadap segala hal yang ada dalam dirinya sendiri. Pengetahuan diri menurut ilmu psikologi ialah informasi aktual yang sebenarnya yang dimiliki seseorang mengenai diri sendiri, dan yang termasuk ke dalam informasi tersebut adalah keadaan emosi, kepribadian, pola perilaku, keyakinan, pendapat pribadi, nilai, kebutuhan, kecenderungan, tujuan, serta identitas sosial.
 

b. Self Acceptance

Penerimaan diri atau yang dikenal dengan self acceptance adalah sikap menyadari, mengakui, menerima, menghargai pencapaian dan keterbatasan diri serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang telah mengenal segala hal dalam dirinya dan berlapang dada menerima tanpa menyalahkan orang lain serta memiliki hasrat untuk terus berkembang, maka masuk ke dalam self acceptance.
 

c. Self Being

Self being merupakan kemampuan individu untuk melepaskan kebutuhan akan pembenaran sosial dan untuk mengatasi ketakutan akan keterasingan dan keaslian. Makna dari self being adalah keberadaan diri, ialah kesadaran seorang individu bahwa dirinya adalah miliknya sendiri dan ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa meminta persetujuan dan pengakuan orang lain. Orang dengan self being yang baik akan berusaha bertindak sesuai dengan apa adanya dirinya tanpa takut akan mendapat penolakan dan diasingkan oleh orang lain.
 

d. Self Transcendence

Self transcendence atau transendesi diri adalah sebuah proses yang dilakukan individu untuk bergerak keluar dari diri dan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Melalui self transcendence, seseorang akan mulai bergerak melewati apa yang sebelumnya telah ia capai, dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.
 

e. Self Renewal

Self renewal atau pembaharuan diri adalah kemampuan untuk memastikan fisik, mental, emosional, dan spiritual bisa mengalami pertumbuhan. Pembaharuan terhadap diri sendiri dilakukan agar individu dapat menyempurnakan atau memperbaiki diri menjadi lebih baik melalui belajar dan refleksi diri. 
 
Untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembaharuan, maka pengalaman-pengalaman yang telah dihadapi sebelumnya dapat dijadikan pembelajaran agar kesalahan yang pernah dilakukan tidak akan terulang kembali.

Dalam menerapkan konsep self-love, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, baik dengan diri sendiri ataupun dengan bantuan orang lain misalnya psikolog atau psikiater. Cara-cara yang dapat dilakukan oleh diri sendiri dalam upaya menerapkan self-love, di antaranya ialah sebagai berikut.
 
a. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
b. Tidak khawatir dengan pendapat orang lain.
c. Menjaga kesehatan tubuh.
d. Memaafkan diri sendiri dan orang lain.
e. Berteman dengan orang-orang yang memberikan pengaruh baik.
f. Bersyukur.
g. Bersabar.

Dapat disimpulkan bahwa self love merupakan suatu kondisi dimana ketika kita dapat menghargai diri sendiri dengan cara sering mengapresiasi diri saat berhasil dalam mengambil keputusan dalam hidup seperti dalam perkembangan spiritual, psikologis, dan juga fisik. Contohnya seperti saat kita sudah berhasil menerima permasalahan yang terjadi, menerima kekurangan yang ada dalam dirimu, fokus terhadap tujuan yang menjadi pilihan hidupmu, selalu puas dengan sebuah pencapaian yang telah dilakukan secara maksimal, dan lain sebagainya.

Ada berbagai macam aspek mencintai diri sendiri, yaitu self awereness, self worth, self esteem, self care, self knowledge, self acceptance, self being, self transcendence, dan self renewal. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menerapkan konsep mencintai diri sendiri, diantaranya berhenti membandingkan diri dengan orang lain, tidak khawatir dengan pendapat orang lain, menjaga kesehatan tubuh, memaafkan diri sendiri dan orang lain, berteman dengan orang-orang yang memberikan pengaruh baik, bersyukur, dan bersabar. 

Hal itu semua akan berpengaruh baik bagi kesehatan mental seseorang dan bagi kehidupan manusia. Sadari betul-betul bahwa berawal dari mencintai diri sendiri untuk menjaga kesehatan mental itu penting. Namun  bagi orang yang tidak memiliki rasa self love dalam dirinya, cenderung akan terus-terusan menghukum dirinya dan selalu berbicara negatif pada dirinya sendiri sampai-sampai membuat dirinya susah dalam melakukan pertumbuhan atau perkembangan dalam hidup. Kamu berhak untuk bahagia, kamu berhak untuk melangkah, dan kamu berhak untuk berubah menjadi lebih baik lagi.

REFERENSI :

- Vidya Fakhriyani, Diana. (2019). Kesehatan Mental. Pamekasan. Duta Media.
- Firdaus, A., Zubaidi, A., & Sapputri, A. (2021). Berdamai dengan diri sendiri, kapan ini dilakukan?.
- Afifah, F. N. (2022). Mencintai diri sendiri dalam al-Qur'an dan implikasinya terhadap kesehatan mental: analisis penafsiran ayat-ayat self-love dengan pendekatan psikologi (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
- Chelsea, M. (2021). Mengenal Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental. TarFomedia, 2(1), 54-58.
- Alisyahbana, T. (2016). Membangun Mentalitas Cinta Melalui Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar Dengan Nilai-nilai Islam Normatif. El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 1-23.

Penulis :
Mutawarudin
Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor 
Jl. Moh Noh Nur No. 112 Leuwiliang Bogor
Mutawarudin38@gmail.com
Diberdayakan oleh Blogger.
close